Karno
Mungkin sekarang
Kau sedang mencangkul sawah
Yang bukan milikmu
Atau mungkin….
Lagi mencari ranting kering
Buat mengasapi dapur emakmu
Karno
Masihkah khayalanku tak salah
Bukankah sawah itu tak lagi tumbuh padi
Bukankah ladang perumahan telah menutupi tanah subur itu
Orang-orangan dari pelepah pisang
Yang katamu seperti aku kalau tertawa
Tak lagi kau buat
Tali-tali melintang pengusir burung
Tak lagi bergoyang
Karno
Kemana kamu mencari selembar kertas
Untuk nyala api dapur emakmu
Di sinikah?
Di antara pohon-pohon beton dan baja yang menjulang
Dan kaca-kaca yang memantulkan wajah-wajah dingin
Tak peduli siapa kamu
No
Bukan tanah berlumpur
Berwarna coklat yang kau injak
Atau gesekan daun bambu
Melagukan nyanyian alam
Bukan lagi wangi ampo
Saat hujan meneteskan airnya
No
Jangan biarkan dirimu
Seperti wajah-wajah dalam kaca
Dan kulitmu menghitam
Di makan udara kotor legam
Karno
Adakah kau kembali
Dengan cangkul di pundak
Bertelanjang kaki
Di atas tanah coklat berlumpur
Reza Prama Arviandi – 2012
* Ditulis kemudian dideklamasikan di Gedung Arif Rahman Hakim, Dramaga, IPB pada 30 September 2012